Sabtu, 12 Februari 2011

Key's Says... [FF]

Kata Key, semua orang baik. Kata Key, tidak ada yang perlu ditakutkan, kata Key juga, aku harus percaya padanya. apapun itu.

Dan sekarang, memang begitu. aku percaya pada Key, apapun yang ia katakan.


PLAK !! PLAK !! PLAK !!


Rabu, 09 Februari 2011

gaje sangat !!

hari ini....
mau cerita apa yah ??
cuman pengen share doang, sih.. hehe
aish, ngomong apa sih aku ?
pengen baca ff ah..
xixixi..
sory yang baca, gaje banget niih >,<

Selasa, 08 Februari 2011

i don't know what !!

sesuatu yang aku coba mengerti. sesuatu yang aku belum rasain.

hari ini dikasih pelajaran berharga tentang hidup, dari seorang anak jalanan...

pernah berpikir mereka tidur dimana ?

atau sehari makan berapa kali ?

atau dengan orangtua mereka ?

atau kerja keras mereka ?

atau malah cara mereka bermain ?

anak jalanan. perempuan. entah namanya siapa, aku tak peduli. peluh disana-sini, raut muka yang kecapekan, sedikit takut saat aku mendekatinya, menatap tajam kearahku saat aku duduk disampingnya. kutahan tanganya saat ia bermaksud untuk pergi. mungkin aku pengganggu baginya. tapi aku tak peduli. aku sudah cukup penasaran tentang kehidupan mereka.

aku siswi sekolah menengah. berjilbab, tentu karena aku seorang muslim. sehari-hari menggunakan motor untuk mencapai sekolah.

selalu. setiap pulang sekolah, anak perempuan itu berlari, menghampiri kendaraan yang berhenti tepat di lampu merah. menengadahkan tangan, mengeluarkan kata-kata memelas, dan pandangan yang sulit diartikan. menatap iba ? tentu saja. kasihan ? tentu saja.

aku mengira mungkin umurnya 12 tahun. entah ia masih perawan atau tidak. hidup dijalanan mudah, katanya. hanya tinggal meninggalkan harga diri, patuh, memuaskan, entah dalam segi uang atau kepuasan yang aku tahu apa maksudnya. 

kuperhatikan bentuk tubuhnya. sedikit makmur, tidak terlihat sedih, dan ringan-ringan saja. dan satu yang aku lihat darinya, benar-benar menikmati hidupnya.

mau tahu bagaimana hidupnya ?

tidur di sembarang tempat. entah nyaman dan aman atau tidak, ia tak peduli. yang penting besok masih bisa hidup mbak. aish.. takdir ? lupakan, dia gak percaya takdir itu ada.

makan seadanya. entah enak dan bergizi atau tidak, ia acuh. yang penting ngisi perutnya mbak, kalo aku gak makan hari ini, besok mati, sia-sia dong ? masalah mati lagi.

orangtua ? memang aku punya, mbak ? anak jalanan, tak peduli siapa orangtuanya, yang penting adalah bagaimana ia bisa menghidupi diri sendiri.

kerja ? jelas, buat apa aku hidup kalo gak kerja ? yah, kerja serabutan. gak mau tahu apa itu, yang penting duitnya. yang penting dapat duit, bisa makan, biar tidak mati.

bermain ? seperti anak-anak rumah itu ya, mbak ? pengen sih, tapi ga ada ya yang gratis ? kalau harus bayar mending duitnya buat makan, mbak. biar besok gak mati.

intinya adalah, dia takut mati, takut gak bisa kerja lagi, takut dunia-nya hilang, takut semua jerih payahnya sia-sia. takut apapun yang berujung dengan kematian. karena mati adalah hal yang paling dijauhi.

kalau aku mati, aku pasti masuk neraka. katanya.

tahu surga neraka ? tahu.

surgaku itu dijalan, nerakaku adalah saat aku mati.

saat denger itu, ingin rasanya aku rengkuh dia. pengen rasanya aku jauhkan darinya kehidupan jalanan. tapi apa reaksinya saat aku menanyakan rumah yang besar dan mewah ? yang didalamnya terdapat makanan dan segala yang kau butuhkan ?

dia marah. menggeleng. melepas genggaman tanganku.

jangan pernah pisahkan aku dari surgaku. disitu hanya tempat bagi orang yang tidak ingin surga.

apa yang bisa aku jawab ? diam, aku memang sibuk memutar otakku.

lalu tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya dengan kasar. ia menoleh, bukan takut malah tersenyum. lalu ia beranjak, tetapi satu kalimat bermakna darinya.

itu dia malaikat surgaku, mau tahu malaikat nerakaku ? itu kau.

deg ! serasa mati untuk beberapa detik, menatap punggunya nanar. ia pergi, meninggalkanku dengan sejuta makna, yang aku tak tahu apa tafsirnya. kau tahu ??